Curhat Colongan

Aku dan dia tertuliskansebuah cerita,cerita yang tak pernah ku tahu konsepnya,tak pernah berawal dari jabat tangan,tatapan mata bahkan jalan bersama..
Aneh,mungkin aneh,tapi itulah kenyataan.
Garis start telah kulalui,alur telah ku mulai,,walau tak berbekalkan kompas ataupun peta sebagai penunjuk arah,.
Ku yakin takkan pernah tersesat,.
Waktu menjadi saksi,bahwa hanya rasa yang ku bawa,pemilik hati pun mengetahui,seberapa banyak kerikil,tanjakan,turunan,bahkan duri yang telah ku lewati.
Tapi semua tidaklah begitu berarti,karena tak meninggalkan sedikitpun luka di hati,hanya saja disaat angin ribut berhembus di kanan kiri perjalanan ku sungguh sangat mengganggu,knp?knp berisik?kenapa jarak dianggap sebagai dinding pemisah?
*alibiku
Apalah arti jarak di dunia ini,jika semua berpondasikan keyakinan,keyakinan kepada-Nya*sang sutradara dunia,aku hanya menjalankan peranku sebagai kaum hawa dan dia adalah adam ku,jika telah sampai waktunya nanti,*kunfayakun,lihatlah ! Dinding itu pun akan disulap menjadi tempat bersejarah nan indah sebagai garis finish perjalanan ku.