Senin, 05 Desember 2011

Abu Hanifah Menangkis Serangan Para Atheis

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi wabarokatu.....
Mau berbagi cerita nih...
Bersumber dari buku yang saya baca ..
buku yang sudah sangat tua dan sudah tidak bersampul lagi .
itu pun di dapatkan disaat beres-beres buku lama mbak ku..
(buku warisan dari mbak ku kali)..hihihi...
Dari sana kepikiran posting di blokku aja deh..
buat tambah tambah kadar keimanan kita bersama..^_^.
Mulaiii..

     Pada waktu Abu Hanifah sedang berguru kepada Syaikh Hamad. ia pernah bermimpi melihat seekor babi ingin mengukir batang pohon, lalu cabang pohon itu menundukkan rantingnya dan memukul babi itu dengan pukulan yang keras sehingga ia lari dan menjerit-jerit kesakitan.

    Abu Hanifah Ra lalu pergi menemui gurunya dan menceritakan mimpinya itu.Ternyata gurunya sedang sedih. Maka ia bertanya kepada gurunya,"apa yang menyebabkan engkau bersedih hati,wahai Syaikh Hamad?"

    Syaikh Hamad menjawab," Ada beberapa orang atheis datang menemui raja negeri ini yang menyatakan keyakinannya bahwa alam semesta ini terjadi dengan sendirinyatanpa diciptakan oleh Allah.Lalu raja memerintahkan kepadaku agar aku mengirimkan para ahli yang bisa menjelaskan duduk permasalahannya kepada mereka,apakah alam ini mempunyai Tuhan atau tidak.
Kami sudah bersepakat akan mengadakan perdebatan di suatu tempat tertentu. Hanya yang sangat menyedihkanku,aku takut hal ini menimbulkan fitnah di tengah-tengah masyarakat."

      Mendengar penuturan,Abu Hanifah berkata,"Ya Syaikh Hamad, kini aku tahu tafsir mimpi yang hendak aku tanyakan kepada guru.
Seekor babi yang mendekati pohon itu ialah orang atheis itu, sedangkan pohonnya adalah bapak guru sendiri, dan ranting pohon yang mengusir babi itu, InsyaAllah aku yang menaklukkannya dengan bukti. Serahkanlah hal ini padaku, wahai guru. Kalau mereka mengalahkan aku maka wajar saja karena aku murid guru yang terkecil. Kalau mereka berdebat dengan guru tentu mereka akan dikalahkan.

      Syaikh Hamad menyetujui usulan muridnya itu, Maka berangkatlah Abu Hanifah ke tempat yang dituju sebagai wakil gurunya. Setiba di tempat yang dimaksud, orang-orang atheis telah berkumpul. Abu Hanifah lalu berkata kepada mereka,"sesungguhnya Syaikh Hamad merasa masalah ini tidak harus ditanganinya sendiri, karena itulah dia mengutusku. Aku adalah salah seorang murid terkecilnya. Aku diberi amanat untuk melanjutkan perdebatan dengan kalian semua. Mudah-mudahan kalian akan mendapatkan jawaban yang jelas dan memuaskan."

Mereka mulai dengan berbagai pertanyaan, antara lain :

I. KAPAN ALLAH ADA

Atheis : Pada tahun berapa Robbmu dilahirkan?
Abu Hanifah : Allah berfirman : " Dia (Allah) tidak melahirkan dan tidak dilahirkan."
Atheis : Pada tahun berapa Dia berada?
Abu Hanifah :  Dia berada sebelum adanya segala sesuatu.
Atheis : Kami mohon beri contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
Abu Hanifah  :   Angka berapa sebelum angka empat?
Atheis : Angka tiga
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka tiga?
Atheis : Angka dua
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka dua?
Atheis : Angka satu
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
Atheis : Tidak ada angka (nol).
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa kalian heran kalau sebelum Allah yang maha satu yang hakiki, tidak ada yang mendahului-Nya?????


II. MAKSUD ALLAH MENGHADAPKAN WAJAH

Atheis : Kemana Robbmu menghadapkan wajahnya?
Abu Hanifah : Kalau kalian membawa lampu di gelapnya malam, kemana lampu itu menghadapkan wajahnya?
Atheis : Ke seluruh penjuru
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah ta'ala, Nur Cahaya Langit dan Bumi?????

III. ZAT ALLAH

Atheis : Tunjukkan kepada kami tentang zat Robbmu, apakah ia benda padat seperti besi, cair seperti air, atau menguap seperti gas?
Abu Hanifah : Pernahkah kalian mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
Atheis: Ia pernah
Abu Hanifah : Semula ia berbicara dengan kalian dan menggerak-gerakkan tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam dan  tidak bergerak. Nah apa yang menimbulkan perubahan itu?
Atheis : Karena Rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu kalian masih ada disana?
Atheis : Ia masih
Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air, atau menguap seperti gas?
Atheis : Entahlah kami tidak tahu
Abu Hanifah : Kalau kalian tidak bisa mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana bisa kalian memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!

IV. DIMANA ALLAH

Atheis : Dimana kira-kira Robbmu berada?
Abu Hanifah :  Kalau kami membawa segelas susu segar kesini, apakah kalian yakin kalu dalam susu itu terdapat zat minyaknya (lemak)?
Atheis : Tentu
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku, dimana adanya zat minyak itu?
Atheis : Membaur dalam seluruh bagiannya
Abu Hanifah : Kalau minyak yang makhluk itu tidak mempunyai tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak kalian meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala??!!


V. TAKDIR ALLAH

Atheis : Kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, lalu apa kegiatan Robbmu kini?
Abu Hanifah : Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan
Atheis : Kalau ada orang masuk ke surga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya?kenapa disurga kekal selamanya?
Abu Hannifah : Hitungan angka pun ada awalnya tapi tidak ada akhirnya.
Atheis : Bagaiman kita bisa makan dan minum di surga tanpa buang air besar dan kecil?
Abu Hanifah : Kalian sudah mempraktekkannya ketika kalian ada didalam perut ibu kalian, Hidup dan makan-minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana.Baru kita melakukan hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
Atheis : Bagaiman kebaikan surga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya? jika dengan dinafkahkan?
Abu Hanifah : Allahjuga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan ilmu itu semakin berkembang dan tidak berkurang.


VI. BUKTI ADANYA ALLAH

Atheis : Perlihatkan bukti keberadaan Robbmu kalau memang dia ada!!!

   Abu Hanifah berbisik kepada khadamnya agar mengambil tanah liat. Lalu dilemparkannya tanah liat itu ke kepala pemimpin orang atheis itu. Para hadirin gelisah melihat peristiwa itu, khawatirterjadi keributan. Tetapi Abu Hanifah bahwa hal ini dalam rangka untuk menjelaskan jawaban yangdiminta kepadanya. Hal ini membuat orang atheis mengernyutkan dahi.

Abu Hanifah : Apakah lemparan itu menimbulkan rasa sakit dikepala anda?
Atheis : Ya, Tentu saja
Abu Hanifah : Dimana Letak sakitnya?
Atheis : Ya, ada pada lukanya ini.
Abu Hanifah : Tunjukkan kepadaku kalau sakitmu itu memang ada, baru aku akan menunjukkan kepadamu dimana adanya Robbku!

    Orang atheis tidak bisa menjawab dan tentu saja tidak bisa menunjukkan rasa sakitnya karena itu adalah suatu rasa dan ghaib tapi rasa sakit itu memang ada.

Atheis : Baik dan buruk sudah ditakdirkan sejak azal, tetapi kenapa ada pahala dan siksa ?
Abu Hanifah : Kalau Anda sudah mengerti bahwa baik dan buruk itu bagian dari takdir, mengapa anda kini menuntut aku agar dihukum karena telah melempar tanah liat kedahi anda? bukankah perbuatanku itu bagian dari takdir??

   Akhirnya perdebatan itu berakhir dengan masuk Islamnya para atheis tersebut ditangan Al imam Abu Hanifah Radhiallahuanhu...


Sekian dan terima kasih ...
semoga bermanfaat yah .. di ambil pelajaran nya...
Wassalamu'alaikum Warrohmatullahi wabarokatu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar